Osteoporosis ini berbeda dengan penyakit pada umum yang memiliki gejala. Tak menimbulkan tanda-tanda yang terlihat. Tidak ada gejala sama sekali, ya," tutur dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD-KR selaku Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dalam webinar 'Membangun Hari yang Lebih Baik dan Sehat dengan Rutin Aktivitas Fisik' pada Rabu (7/4/2021) yang dilaksanakan sebagai
JUDULSS3 CYDEX ALL - Free download as Excel Spreadsheet (.xls), PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free.
anBagus T 70 2001 11 embimbing unawan, Sp msu, Sp.PD Arsana, Sp ER SPESIA AN UNIVE Dr. SAIFU 2016 dr. Putu Moda Arsana, SpPD-KEMD, FINASIM selaku Ketua Program Studi dan dr. Djoko Heri Hermanto, SpPD-KHOM, FINASIM selaku Sekretaris SpPD-KPTI, dr. B.P Putra Suryana, SpPD-KR, dr. C.
Suryana Bagus Putu Putra; Menampilkan 1 - 1 of 1 untuk pencarian: 'Suryana, Bagus Putu Putra', lama mencari: 0.09s . Daftar Grid Visual Sortir. Effect of Chemotherapy and Hormonal Therapy on Bone Mineral Density in Patients with Breast Cancer in Saiful Anwar Hospital Malang . Article info application
Drdr. SRI ANDARINI, M.Kes,Perempuan,Perguruan Tinggi:Universitas Brawijaya,Program Studi:Kedokteran S-1 ,Jabatan Fungsional:LEKTOR
Howto say Bagus Putu Putra Suryana in English? Pronunciation of Bagus Putu Putra Suryana with and more for Bagus Putu Putra Suryana.
P03GIp. Jakarta ANTARA - Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR mengatakan perubahan gaya hidup saat pandemi COVID-19 turut mempengaruhi risiko osteoporosis. "Pandemi ini, jelas dilaporkan bahwa kita mengalami keterbatasan aktivitas, lalu pola makan juga berubah, dan perhatian banyak fokus kepada pandemi. Itu menyebabkan risiko osteoporosis karena adanya perubahan tersebut," kata dr. Bagus dalam jumpa pers daring, dikutip pada Rabu. Saat disinggung mengenai apakah kurang aktif bergerak, terutama di masa pandemi di mana mobilitas dibatasi, menjadi faktor utama dalam kenaikan risiko tersebut, dr. Bagus mengatakan, memang penting bagi manusia terlepas dari usianya untuk aktif menggerakkan tubuh demi meminimalisir kemungkinan tersebut. "Mobilitas terhambat, tapi usahakan kita untuk bergerak di rumah atau di dalam ruangan. Olahraga teratur tidak hanya memperkuat tulang, mencegah kemungkinan osteoporosis, tapi juga memperbaiki keseimbangan tubuh," ujar dokter yang menamatkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang tersebut. Baca juga Kemenkes sebut pentingnya pencegahan osteoporosis dimulai sejak dini Lebih lanjut, dr. Bagus mengingatkan bahwa osteoporosis tidak hanya berisiko bagi mereka yang sudah lanjut usia. Penting bagi masyarakat terutama generasi muda untuk memahami bahwa osteoporosis dan penyakit tulang lainnya bisa dicegah sedari dini dengan gaya hidup sehat. "Osteoporosis bisa dicegah jika kita memulai gaya hidup sehat sejak dini. Mulai dari masa kanak-kanak, dimana kita harus mencapai massa tulang puncak yang tinggi. Kalau nutrisi tidak bagus, dan kita jarang bergerak, kebiasaan itu perlu diubah. Biasakan untuk hidup sehat dan asup diri dengan nutrisi yang baik," papar dia. dr. Bagus melanjutkan, semua orang memiliki takaran dan cara olahraga yang tepat dan teratur. "Rutin latihan fisik dengan intensitas sedang sampai berat selama 30-60 menit dalam 3-5 kali dalam seminggu, untuk mengurangi risiko osteoporosis terutama di bagian yang paling mudah keropos yaitu pergelangan tangan, pangkal paha, dan yang di tulang belakang bagian bawah," jelasnya. "Selain olahraga, osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi kalsium yang cukup yaitu mg per hari mg/hari untuk lansia, Vitamin D 600 IU, protein, kalium, kolagen dan mineral," ujarnya menambahkan.
1. Clinical Remission of Rheumatoid Arthritis in a Multicenter Real-World Study in Asia-Pacific Region Number of pages 25 Posted 29 Mar 2021 Xing Sun, Ru Li, Yueming Cai, Adeeba Al-Herz, Manjari Lahiri, Minhaj Rahim Choudhury, Rudy Hidayat, Bagus Putu Putra Suryana, Yuko Kaneko, Keishi Fujio, Nguyen Van Hung, Sapan Pandya, Leong Khai Pang, Wanruchada Katchamart, Keshav Raj Sigdel, Buddhi Paudyal, Pongthorn Narongroeknawin, Parawee Chevaisrakul, Feng Sun, Yu Lu, Carmen Ho, Swan Sim Yeap, Zhanguo Li and APLAR RA SIG Group Peking University People's Hospital - Department of Rheumatology and Immunology, Peking University People's Hospital - Department of Rheumatology and Immunology, Peking University Shenzhen Hospital - Department of Rheumatology and Immunology, Al-Amiri Hospital - Rheumatology Unit, National University of Singapore NUS - Department of Medicine, Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University - Department of Rheumatology, University of Indonesia UI, Faculty of Medicine, Cipto Mangunkusumo National Hospital, Department of Internal Medicine, Brawijaya University - Saiful Anwar Hospital, Rheumatology Division, Keio University - Division of Rheumatology, University of Tokyo Graduate School of Medicine - Department of Allergy and Rheumatology, Bach Mai Hospital - Department of Rheumatology, Vedanta Institute of Medical Sciences and VS Hospital, Tan Tock Seng Hospital - Department of Rheumatology, Allergy and Immunology, Mahidol University - Division of Rheumatology, Patan Academy of Health Sciences - Department of Internal Medicine, Patan Academy of Health Sciences - Department of Internal Medicine, Phramongkutklao College of Medicine - Division of Rheumatology, Mahidol University - Ramathibodi Hospital, Division of Allergy, Immumology, and Rheumatology, Peking University - Department of Epidemiology and Biostatistics, Harvard University - Department of Biostatistics, The University of Hong Kong - Division of Rheumatology, Subang Jaya Medical Centre - Department of Medicine, Peking University People’s Hospital - Department of Rheumatology and Immunology and Independent Downloads 34 709,583
0% found this document useful 0 votes24 views49 pagesDescriptionDr. Bagus Putu p Suryana - US in Rherumatism_144. Bagus Putu p Suryana - Us in RherumatismOriginal TitleDr. Bagus Putu p Suryana - US in Rherumatism_144. Bagus Putu p Suryana - Us in RherumatismCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes24 views49 pagesDr. Bagus Putu P Suryana - US in Rherumatism - 144. Bagus Putu P Suryana - Us in RherumatismOriginal TitleDr. Bagus Putu p Suryana - US in Rherumatism_144. Bagus Putu p Suryana - Us in RherumatismDescriptionDr. Bagus Putu p Suryana - US in Rherumatism_144. Bagus Putu p Suryana - Us in RherumatismFull description You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 20 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 45 are not shown in this preview.
JAKARTA, - dr. Bagus Putu Putra Suryana selaku SpPD-KR, Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI mengatakan Orang dengan usia lanjut atau lansia memiliki risiko berbagai ancaman penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan lainnya termasuk menjelaskan osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis. Karena itu Lansia adalah salah satu kelompok risiko Osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang.“Menurut data dari World Health Organization WHO, 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis. Patah tulang dapat menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis. Untuk itu, investasi kesehatan tulang, sendiri, dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting dilakukan setiap orang dengan usia berapapun, untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh di setiap tahap kehidupan.”dr. Bagus Putu Putra Suryana menambahkan, “Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosisi antara lain, mengonsumsi kalsium yang cukup dengan takaran miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun, serta miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun, mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan kalsium ke dalam tulang, melakukan olahraga menahan beban secara teratur bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya, mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh.”dr. Siti Pariani, MS., MSc., PhD., FISPH, FISCM, Ketua dan Pendiri Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya mengatakan, “Kami sangat menyadari kondisi lansia di Indonesia yang memiliki sejumlah tantangan karena karakteristik mereka sudah berbeda dibandingkan dengan saat masih muda. Untuk itu, Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya, didukung oleh Anlene, ingin memastikan para lansia untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara optimal agar seluruh organ tubuh tetap berfungsi dan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Aktivitas fisik untuk lansia bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing dengan intensitas sedang seperti jalan kaki jarak dekat, membersihkan rumah, bersepeda santai, naik tangga, hingga berkebun. Selain itu, lansia juga perlu melakukan olah pikir seperti membaca buku dan belajar hal baru, olah rasa seperti membantu orang lain dan menjadi orang yang sabar, olah raga dengan melakukan aktivitas fisik, serta olah spiritual dengan mendekatkan diri dan mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Masa Esa.” Erjinyuare Amigo., Direktur Litbang Yayasan Indonesia Ramah Lansia mengatakan edukasi mengenai kesehatan merupakan faktor penting agar lansia dapat menjaga kesehatan secara mandiri."Di Yayasan Indonesia Ramah Lansia, kami senantiasa mengadakan edukasi mengenai kesehatan pada lansia secara rutin. Pada momen Hari Lanjut Usia Nasional tahun ini yang bertema Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga kami juga ingin merayakan para lansia yang telah senantiasa menjaga kesehatan tulang, sendi dan otot dan menerapkan pola hidup sehat yang aktif hingga usia lanjut dan didukung oleh pendampingan dari keluarga.”Rhesya Agustine, Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia menambahkan rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain; Webinar “Rahasia Sehat & Aktif di Usia Emas” bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia, Webinar “Life Begins at 50” bersama Pamella Supermarket & Radar Jogja, WhatsApp Class “Menjaga Gerak Aktif di Usia Emas” bersama Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga & Ahli Gizi, serta Webinar “Negara Hadir untuk Lansia” bersama Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya, yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2021 pukul – sebagai penutup dari rangkaian acara Anlene dalam rangka merayakan HLUN penutupan ini menghadirkan Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, serta Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia sebagai narasumber, dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.“Anlene berkomitmen mendukung kesehatan masyarakat Indonesia mencapai salah satu pilar utama dari Sehat, Aktif dan Bahagiauntuk mendapatkan kualitas hidup lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan nutrisi susu berkualitas tinggi melalui Anlene Gold Plus yang diformulasikan khusus untuk mendorong kesehatan tulang yang optimal dan memenuhi berbagai kebutuhan konsumen lansia Indonesia dalam upaya mereka untuk hidup aktif dan sehat." *
Tangkapan layar webinar series yang digelar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali, dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema "Take Action For Bone Health", Minggu 31/10. BP/IstimewaDENPASAR, – Indonesia sebagai negara yang kaya raya, mempunyai sumber vitamin D yang banyak. Bahkan sumber kalsium vitamin D juga banyak ditemukan dalam jika dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia tercatat sebagai negara yang konsumsi kalsiumnya yang kurang dari 400 mg per hari sesuai data di International Osteoporosis Foundation IOF. Untuk itulah, menurut Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia Perosi, dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR., ini menjadi tugas dari Perosi untuk lebih mengedukasi masyarakat, terutama pasien, untuk lebih mengonsumsi kalsium dan vitamin D.“Untuk membuktikan bahwa negara kita yang kaya-raya akan sumber kalsium vitamin D ini, kita harus menyarankan pasien atau masyarakat mengkonsumsi yang cukup,” katanya saat membuka webinar series yang digelar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali, dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema “Take Action For Bone Health,” Minggu 31/10.Selain mengonsumsi kalsium vitamin D yang cukup, mengedukasi masyarakat dalam berbagai kegiatan juga sangat penting untuk lebih mengenal osteoporosis. Pihaknya juga menekankan terkait pengobatan osteoporosis yang dilakukan saat ini, sudah sangat maju sekali. “Jadi dengan pengobatan yang ada sekarang, kita bisa menekan risiko sampai 80% dengan pengobatan yang benar,” demikian, pihaknya menyebutkan, sebagai profesi medis di Indonesia, ternyata juga belum maksimal berbuat, selain karena keterbatasan obat, keterbatasan jangkauan pelayanan nasional. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan ke pemerintah, baik itu ke Kemenkes atau pengelola JKN untuk bisa memberikan dukungan yang lebih optimal.“Ini tugas utama dari Perosi termasuk di cabang. Oleh karena itulah, salah satu kegiatan seperti webinar ini, webinar medis yang bukan sekedar webinar, tapi kita meningkatkan kewaspadaan kita semua, sebagai profesi maupun masyarakat umum terhadap osteoporosis, dan yang penting adalah kita harus bertindak tidak hanya berwacana saja,” itulah, kita harus bertindak segera, tidak hanya dalam teori, tidak dalam acara ilmiah, tapi bertindak sesuai dengan bidang masing-masing. sesuai dengan bidangnya. Terutama bagaimana meningkatkan suasana pandemi, kita juga harus bertindak, karen problem di osteoporosis masih banyak sekali. “Kita mempunyai masyarakat yang populasinya besar, banyak yang mengklaim pasien osteoporosis banyak. Namun sayang, kita tidak mempunyai data untuk itu, berapa banyak pasien, bagaimana profil pasien kita. Ini tugas kita untuk membuat data yang sederhana untuk kita bergerak maju kedepan,” Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali menyelenggarakan webinar series dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema “Take Action For Bone Health”. Webinar pertama, digelar Minggu 31/10 dengan menghadirkan 3 pembicara, yakni Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia Perosi, dr Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, dengan membawakan materi overview osteoporosis, dr. I Ketut Suyasa, SpB., SpOTK dengan membawakan materi faktor resiko dan diagnosis osteoporosis, dan pembicara ketiga dr. Gede Kambayana SpPD-KR dengan materi peranan bisphosphonate pada penatalaksanaan osteoporosis. Yudi Karnaedi/Balipost
dr bagus putu putra suryana